Ah, nyatanya, berekspektasi ialah kesalahan berulang. Sudah tahu menuju jurang, masih saja isi siang.
Tak mau dilahap gelap terlalu lama, kupilih menyalakan cahaya kecil dengan menulis ala stensil.
Didorong ketertarikan pribadi dengan teknologi yang dipakai oleh Orang Jepang dalam mendirikan beragam bangunan, aku nekat mengulaskannya kali ini.
Tentu seperti para senior di dunia Blogging bilang,
Ini sesuatu yang sulit!
Maka jadi privallege saja buatku bila hasilnya tak sempurna tak apa, karena toh sebetulnya rumit.
Hm, serasa tersedot ke masa perkuliahan, aku lagi mood buat cari referensi kelas A. Kalau nggak dari buku fisik, ya, searchnya dari Google Cendikia.
Ternyata, setelah kucek, banyak juga yang sudah memabahas rumah tahan gempa di sana. Aku tertarik satu buku yang dituliskan lulusan Pendidikan Teknik Arsitektur, berjudul "Konstruksi Bangunan Rumah Tahan Gempa" (yang awalnya dari tesis yang ditulisnya)
Kenapa Harus Membangun Rumah Tahan Gempa?
Gurat Fakta :
banyak ahli menyebutkan bahwaSudah jadi rahasia umum, dampak bencana begitu besar, salah satunya runtuhnya bangunan milik kita. Adakah cara meminimalisirnya?
negara Indonesia diibaratkan seperti sebuah laboratorium bencana raksasa, yang kita tidak akan dapat tahu kapan bencana alam itu mendatangi kita. (Buku KBRTG, hlm. iii)
Caranya sangatlah mudah, tetapi sangat sulit untuk diimplementasikan, yaitu dengan cara melakukan mitigasi bencanaAdapun, mitigasi bencana secara struktural (fisik) termasuk di antaranya membuat suatu konstruksi bangunan rumah yang tahan terhadap gempa bumi.
alam. - Prof. Dr Henita Rahmayanti, M. Psi
Benar! Membangun rumah aja bisa upaya mitigasi bencana
Bagaimana konstruksi rumahnya?
Kita cek, rumah kita sudah punya ciri-ciri di bawah nggak? Kalau punya, sudah bisa sedikit bernafas legaaaa.
Adapun, persyaratan pokok bangunan tahan gempa alias anti gempa itu meliputi :
Bahan bangunan yang dimaksud meliputi beton, mortar, batu pondasi, batu bata, dan kayu.
yakni dengan perbandingan semen: 2 pasir: 3 kerikil: 0,5 air.
Perlu diperhatikan penambahan air dilakukan sedikit demi
sedikit dan disesuaikan agar beton dalam keadaan pulen
(tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental).
Ukuran kerikil
yang baik maksimum 20 mm dengan gradasi yang baik. Lalu, semen yang digunakan adalah semen tipe 1 yang berkualitas sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
semen: 4 pasir bersih: air secukupnya.
Pasir yang digunakan sebaiknya tidak mengandung lumpur karena lumpur dapat
mengganggu ikatan dengan semen.
dan memiliki banyak sudut agar ikatan dengan mortar
menjadi kuat.
Selain itu, batu bata yang baik akan bersuara lebih denting ketika dipukul satu sama lain.
Konstruksi Rumah Tinggal Tahan Gempa
Untuk meminilisir korban jiwa, luka-luka, dan kerugian materiil saat ada bencana gempa, satu dari sekian cara yang bisa dilakukan adalah membangun bangunan tahan gempa.Kita cek, rumah kita sudah punya ciri-ciri di bawah nggak? Kalau punya, sudah bisa sedikit bernafas legaaaa.
Ciri-ciri fisik bangunan tahan gempa
- Memiliki struktur sistem penahan gaya dinamik gempa
- Memiiki sistem penahan gempa, dan konfigurasi strukturnya
- Memenuhi standar anti gempa
- Pemenuhan persyaratan pokok tahan gempa bertujuan untuk mewujudkan bangunan rumah inggal tunggal yang lebih aman terhadap dampak kerusakan yangdiakibatkan oleh gempa.
Adapun, persyaratan pokok bangunan tahan gempa alias anti gempa itu meliputi :
1. Bahan bangunan
2. Struktur utama
3. Hubungan antar-elemen
4. Struktur Pengecoran beton.
Detailnya gimana sih, terus rumah anti gempa Jepang lebih dominan pakai yang mana?
1. Bahan bangunan
Apa yang harus diperhatikan? Yang harus diperhatikan kalah kualitas dan pengerjaan yang benar.Bahan bangunan yang dimaksud meliputi beton, mortar, batu pondasi, batu bata, dan kayu.
a. Beton
Yang harus diperhatikan dalam membuat campuran beton,yakni dengan perbandingan semen: 2 pasir: 3 kerikil: 0,5 air.
Perlu diperhatikan penambahan air dilakukan sedikit demi
sedikit dan disesuaikan agar beton dalam keadaan pulen
(tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental).
Ukuran kerikil
yang baik maksimum 20 mm dengan gradasi yang baik. Lalu, semen yang digunakan adalah semen tipe 1 yang berkualitas sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Hati-hati dengan para tukang yang kerja semaunya sendiri. Diserahkan pada ahli emang paling tepat!
b. Mortar
Campuran volume mortar memiliki perbandingan 1semen: 4 pasir bersih: air secukupnya.
Pasir yang digunakan sebaiknya tidak mengandung lumpur karena lumpur dapat
mengganggu ikatan dengan semen.
c. Batu pondasi
Pondasi terbuat dari batu kali atau batu gunung yang kerasdan memiliki banyak sudut agar ikatan dengan mortar
menjadi kuat.
d. Batu bata
Batu bata yang digunakan harus memenuhi syarat:- Bagia tepi lurus dan tajam
- Tidak banyak retakan
- Tidak mudah patah
- Dimensi tidak terlalu kecil dan seragam.
Selain itu, batu bata yang baik akan bersuara lebih denting ketika dipukul satu sama lain.
Sebelum batu bata dipasang, lakukan perendaman bata sekitar 5-10 menit hingga tercapai penuh permukaan kering pada bata.
Kemudian dikeringkan sebelum direkatkan dengan mortar.
Kemudian dikeringkan sebelum direkatkan dengan mortar.
Hal ini dilakukan agar
tingkat penyerapan bata terhadap air campuran mortar tidak terlalu cepat, karena pengeringan yang terlalu cepat
mengakibatkan ikatan menjadi kurang kuat.
Batu bata yang baik pada saat direndam tidak banyak mengeluarkan gelembung dan tidak hancur.
ciri :
Pondasi Balok pengikat/sloof Kolom Balok keliling/ring
Struktur atap Dinding. Proses konstruksi struktur utama harus memperhatikan ketepatan dimensi dan melalui metode yang benar.
tingkat penyerapan bata terhadap air campuran mortar tidak terlalu cepat, karena pengeringan yang terlalu cepat
mengakibatkan ikatan menjadi kurang kuat.
Batu bata yang baik pada saat direndam tidak banyak mengeluarkan gelembung dan tidak hancur.
Ilmu baru banget sih buat aku, yang selama ini berkutat di bata yang bagus, bata merah jadul atau bata putih besar? Hehe
e. Kayu
Kayu yang digunakan harus berkualitas baik dengan ciri-ciri :
- keras, kering, berwarna gelap, tidak ada retak, Lurus.
2. Struktur utama
Struktur utama bangunan rumah tinggal tunggal terdiri dari:Pondasi Balok pengikat/sloof Kolom Balok keliling/ring
Struktur atap Dinding. Proses konstruksi struktur utama harus memperhatikan ketepatan dimensi dan melalui metode yang benar.
3. Hubungan antar-elemen struktur
Seluruh elemen struktur bangunan tahan gempa harus menjadi satu kesatuan sehingga beban dapat ditanggung dan disalurkan secara proporsional.Struktur bangunan juga harus bersifat daktail/elastis sehingga dapat bertahan apabila mengalami perubahan bentuk pada saat terjadi gempa.
Penjelasan dan detail gambar dari elemen
struktur rumah tahan gempa diantaranya:
Penjelasan dan detail gambar dari elemen
struktur rumah tahan gempa diantaranya:
a. Pondasi
Pondasi merupakan struktur bangunan yang letaknya berada di bagian paling bawah dan berguna untuk menopang beban seluruh struktur bangunan.(Pondasi yang belum menerapkan teknologi tahan gempa VS yang sudah) |
- Merupakan gambar kerja dari pondasi pada umumnya dimana hanya terdapat bagian-bagian dari pondasi seperti
sloof, pasangan batu kali, aanstamping, pasir urug
Detail gambar B
- Sudah menggunakan
kaidah tahan gempa, terdapat penambahan jangkar/ angkur
dengan diameter minimum 12 mm, yang dipasangkan tiap
jarang 1,5 m.
- Jangkar/angkur ini harus dibengkokkan ,
ditekuk hingga 115 derajat kedalam balok atau kolom (Sloof yang digunakan bisa terbuat dari beton, kayu) gambar di atas
hanya contoh dan tidak mesti menggunakan kayu).
b. Hubungan sloof dengan kolom
Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas pondasi, berfungsi untuk meratakan beban yang diterima olehpondasi, sloof juga berfungsi sebagi pengunci dinding agar spabila terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak roboh.
c. Hubungan Kolom dengan Ring Balk
Ring balk adalah struktur yang diletakkan di atas pasangan batu dan bata. Fungsi ring balok adalah sebagai tumpuan konstruksi atap dan sebagai pengikat pasangan dinding batubata bagian atas agar tidak runtuh.
Ring balok yang umumnya
digunakan untuk bangunan rumah tinggal sederhana adalah ring balok dengan lebar 15 cm dan panjang 20 cm.
d. Hubungan kolom dengan dinding Kolom
Merupakan komponen dalam stuktur maupun tiang penyangga yang berasal dari sebuah bangunan.Ukuran Kolom minimal 15 cm x 15 cm. Untuk penulangan kolom tahan gempa sendiri menggunakan Besi ulir sebagai tulangan
utama dengan diameter 13 mm sengkang menggunakan besi polos dengan diameter 8mm dan dibuat jaraknya lebih
rapat.
utama dengan diameter 13 mm sengkang menggunakan besi polos dengan diameter 8mm dan dibuat jaraknya lebih
rapat.
KONSTRUKSI RUMAH ANTI GEMPA JEPANG, PENASARAN?
Setelah mengintip buku tadi, aku jadi mulai tahu kalau konstruksi rumah anti gempa di Jepang itu pada dasarnya bertolak belakang dengan cara membangun era modern.Artinya, gaya membangun pondasi dan kerangka rumah masih tradisional, walau bentuk bangunannya modern.
Ciri khas bangunan tradisional itu bagaimana?
Bangunan tradisional justru mengandalkan kelenturan sambungan antar bagian bangunan untuk meredam energi gempa.
Prinsip dasar konstruksi rumah Jepang adalah :
- penggunaan material kayu dan memiliki kekuatan tarik,
- meredam dampak gempa bumi, sistem bongkar pasang (knock down),
- pengerjaan yang lebih presisi dengan perencanaan di pabrikasi,
- serta perencanaan menggunakan prinsip modul, panjang modul 91 – 100 m.
Contoh rumah tahan gempa di Jepang yang didirikan di tahun 2016 yaitu Hat House karya Apollo Architects.
Rumah ini memiliki struktur berbentuk kubus dengan dinding beton bertulang tebal serta atap berbingkai kayu yang lebih tradisional.
Tetap estetik, ya?
Sebenarnta, masih banyak lagi contoh rumah anti gempa di Jepang, dan fun factnya Indonesia juga punya gaya bangunan yang sudah teruji tahan gempa.
Dua di antaranya, adalah rumah adat kampung naga yang tahan hingga gempa 10,6 SR & Rumah Kasepuhan Cipta Gelar.
Uuuuu, sebagai orang Sunda aku ikut bangga, ternyata teknologi anti gempa bukan hanya dimilik orang jepabg loh, ya.
So, masih memandang sebelah mata orang desa? Pikir ulang, deh, hehehe
Sebetulnya masih banyak lagi contoh bangunan yang tahan gempa di pelosok negeri ini, pun di selain Jepang mungkin ada, tapi teknologi rumah anti gempa Jepang memang menyorot perhatian.
Mengapa begitu? kurasa karena style nya tetap modern, estetik hingga instagramable.
Oh ya, aku percaya sih rumah trandisional Indonesia bisa tahan gempa, soalnya kurasakan sendiri saat di rumah bata gempa terasa kencang banget, kalau di rumah bambu (bilik bahasa Sundanya) mah, itu gempa kecil rasanya, bahkan kadang tak terasa sama sekali.Jadi, buat yang masih mau minim budget tapi tetap aman, coba deh lihat-lihat rumah tahan gempa tradisional yang masih terasa nyaman.
Okay, segitu dulu ulasanaku soal teknologi arsitektur, pembangunan rumah sekaligus ketahanannya.
So, sedikit terobati nih rasa penasaranku secanggih apa rumah anti gempa Jepang. Yakin banget, masih banyak referensi di luar sana, mau nambahin? Silakan di bawah!
Salam berseri, sampai jumpa disuduthari~
So, sedikit terobati nih rasa penasaranku secanggih apa rumah anti gempa Jepang. Yakin banget, masih banyak referensi di luar sana, mau nambahin? Silakan di bawah!
Salam berseri, sampai jumpa disuduthari~
Posting Komentar
Posting Komentar