disuduthari header

Antara Blog dan Waktu; Sudut Pandang 'Aku'

26 komentar
Blog dan Waktu


Semangat pagi! Semangat pagi! Semangat pagi!

Siapa yang lagi butuh asupan nutrisi? Bukan buat tubuh, tapi buat jiwa. Bukan untuk raga tetapi ruhnya hehe

Okay , pada kesempatan kali ini mari kita membahas perihal blog dan waktu. Mengapa harus disandingkan? Karena, tentu saja hal apapun akan berdiri di atas waktu yang sama. Yang dibagi sana sini. Yang diutak-atik sedemikian rupa.

Lebih spesifiknya, kali ini aku mau cerita mengapa menulis di blog. Lagi-lagi, pertanyaan yang super duper dalam dan butuh kefokusan tingkat tinggi harus dengan rela kuenyam lagi.

Kalau teman-teman mengikuti perjalananku ngeblog bareng ODOP Batch #8, di postingan pertamaku berjudul "Apa Tujuan Kamu Ngeblog? Don't Skip-skip Club! ", di sana ada alasan mengapa menulis di blog.

Namun seperti yang pernah kukatakan waktu itu, bahwa tujuan kita ngeblog akan terus berkembang kok kedepannya. Bahkan, seperti niat yang bisa berganti persekian detik juga. Maka, revisi demi revisi akan terus berjalan seiring berjalannya waktu dan kedewasaan.

Inilah revisi pertama dari alasan mengapa aku menulis di blog, sekaligus tugas perdana di Blogspedia Coaching for Newbie Batch #1 bersama kak Marita Ningtyas tentunya.


1. Membuat hidup lebih hidup

Terdengar klise, namun begitu adanya. Aku punya peta perjalanan pribadi yang bertajuk 'Membuat hidup lebih hidup'. Di sana ada langkah demi langkah yang harus dilalui, sumber ilmu yang harus digali, tantangannya seperti apa, dan kapan komitmen itu tercapai. Tentunya, masih terjadi banyak miss di sana sini. But, selama kita melakukan sesuatu meski masih belepotan, akan ada saat dimana kita mencapai titik tertentu itu. Dan aku percaya hal ini.

Ada 4 poin di sana. Dan banyak langkah yang menyertai, salah satunya adalah ini. Ya, menulis di blog. Blog, sebagai sarana penyampaian pesan, sangat menarik bagiku. Proses publikasinya mudah, bisa memuat tulisan panjang, mudah dibagikan, mudah sampai pada orang yang dibutuhkan.

Sedikit cerita, waktu itu aku memposting tulisan yang berjudul "Ulang Tahun? Baca Ini Dulu! Siapa Tahu Bahagia." Tak disangka, ada teman yang mengirim pesan, "izin membagikan karya teteh ya, temanku ada  yang lagi ulang tahun" katanya.

Sontak, aku pun terenyuh dengan momen itu. Tak disangka, tulisan kita yang mungkin saja tertuju untuk satu orang, namun bermanfaat untuk orang banyak. Apalagi di sana memang ada tips bahagia dari Psikolog, Kak Jatu Anggraeni. Tentu saja, membuat kita semakin nyaman mencerna dan mempraktikkannya. Selain itu, kata 'karya' tak lepas dari ingatan. Ternyata kegiatan ini dapat membuahkan karya ke depannya, tentunya semakin banyak jalan yang terbuka. Subhanallaah, semakin suka dan mau terus memupuk rasa cinta pada media ini.


2. Menyalurkan hobi

Berbicara masalah hobi, tadinya ketika orang lain bertanya masih "urap ap eu reup eup" (terbata-bata) menjawabnya. Namun semakin ke sini, melihat kegiatan refleks sehari-hari, dapat disimpulkan bahwa hobiku menulis diary-memo-dsb.

Memo di hpku bahkan pernah mencapai ribuan, kuhapus karena memory full, tapi akhirnya menulis lagi karena saat berhenti ada bagian dalam diri yang ikut mati. Aduh

Memo mempunyai banyak kesamaan dengan blog. Di memo ada fitur kategori, di blog pun ada. Di memo ada fitur menambahkan gambar dan suara, di blog bisa menambahkan gambar bahkan vidio juga. Yang membedakan tentu saja blog dikonsumsi publik, sementara memo untuk diri sendiri atau orang terdekat. Blog lebih bisa dipercantik, dan sekali lagi bisa memuat tulisan super duper panjang dengan tampilan yang elegan.


3. Self healing

Dalam setiap tulisan rasa-rasanya tak pernah tak dibarengi dengan pengalaman. Ketika mulai menulis dan meruntutkan kejadian, selain mengungkapkan segala perasaan, di sana juga hadir diri kita yang ideal.

Ia dengan bijaknya mengambil makna positif dan menasihati diri. Ia begitu telaten mengarahkan keharusan sikap menyusuri perjalanan di alam ini.

Bagiku, sehari tak menulis curhatan, berasa gak makan wkwk. Ya, ini bagian dari kebutuhan. Untuk mengembalikan ke performa terbaik diri, menulis punya andil yang cukup besar. Dan karena menulis di blog, tentunya self healing tak bisa benar-benar tumpah setumpah-tumpahnya. Perlu ada pemfilteran, yang mana makna positif sudah bisa disemai.


4. Memotivasi

Yaps, senang rasanya jika bisa menyemangati orang lain.


Karena menyemangati orang lain, sama halnya menyemangati diri sendiri


Sisi motivasi tak bisa terlepas dariku. Aku butuh banyak dorongan. Kurang pressure membuat hari hampa, sementara over pressure membuat diri tersiksa.

Di tengah-tengah perjalanan di kehidupan ini, aku perlu titik temu untuk mengembalikan spirit, mencharge energi, dan meng up semangat. Dengan bertemu banyak orang yang merasakan hal yang sama, saling memotivasi, saling memberi dukungan, saling menguatkan dan mengingatkan. Di situlah poin terbaik yang membuat kita tak merasa sendirian.

Aku pun ingin melakukan yang sama. Menjadi partner, menjadi teman mengarungi perjalanan panjang banyak orang menuju versi terbaik dirinya. Saat merasa sendiri, merasa sepi, merasa lelah, merasa tak berdaya, di sudut hari kita bisa bertemu, berpegangan tangan dan menguatkan di tengah rutinitas panjang. Bagiku, blog bernama di sudut hari ini adalah ruang dan waktu yang begitu bermakna.


5. Mengikat ilmu

Selama ini memang belum banyak menuliskan perihal akademik, melainkan lebih pada sisi bersosial yang ada hubungannya dengan psikologi.

Mengingat di sekelilingku terdapat banyak orang hebat yang mengajarkanku banyak hal. Apalagi masalah komunikasi, relasi, dsb, maka perlu kiranya wadah untuk menyimpan segala pembelajaran ini. Dan blog adalah salah satu media yang kupilih.


6. Menyeimbangkan waktu

Dalam buku Demi Waktu Use Your Time Effectively, terdapat time to read, time to write, time to love, time to share, dll. 

Time to share. Tentunya diri ini tak ingin menunggu waktu tertentu untuk berbagi, jika detik ini bisa, maka sekaranglah. Kalau ada yang salah, toh masih ada opsi pengeditan hehe. Intinya, hal yang baik perlu disampaikan secepat-cepatnya dan kalau bisa senyaman-nyamannya.

Terkadang kulihat banyak terjadi penyimpangan, nah dengan tulisan di blog ini, semoga bisa memberikan pandangan baru kepada dunia. Bahwa ada sesuatu yang perlu kita perhatikan juga. 

Time to love. Tak jarang tulisan yang kubuat didedikasikan untuk seseorang. Meski tentunya dikemas dengan cara tertentu terlebih dahulu agar tetap bisa dinikmati oleh orang banyak. 


7. Mengerjakan tugas

Yaps, tak bisa dipungkiri alasan menulis di blog juga untuk mengerjakan tugas di komunitas dan kegiatan coaching. Namun, seiring berjalannya waktu dan mulai berkenalan dengan media ini, semakin tertarik dan nyaman berlama-lama di sini. Apalagi, kalau melihat jumlah postingan. Gak nyangka ternyata bisa juga menulis sebanyak ini. Patut disyukuri.

***

Baiklah, itu dia 7 alasan mengapa menulis di blog. (Sampai sini mau nafas dulu sebentar, fuh, sebetulnya lagi ruwet-ruwetnya ini teh hehe)

Lanjut, untuk tips mengelola waktu, banyak yang sudah membahasnya dari mulai membuat to do list, skala prioritas, dll. Di sini, yang mau ditekankan adalah:

Komitmen

Yaps, balik lagi ke awal, bahwa kita sudah memilih untuk melakukan sesuatu, maka kita harus berani menjalaninya. Banyak tantangan hilir mudik, namun perihal berhenti rasa-rasanya bukan pilihan yang baik.

Komitmen bukan berarti kita berlari kencang tanpa melihat sekeliling. Komitmen bukan berarti kita harus terus lurus hingga menabrak apapun yang ada di depan. Justru, kepekaaan adalah inti dari komitmen (tanggung jawab).

Lihatlah tubuh kita. Lihatlah keluarga kita. Lihatlah sahabat kita. Lihat sudut dunia kita yang lain. Saat mereka perlu diperhatikan, saat itulah kita perlu kembali sebelum melangkah lagi.

Nah, bagi teman-teman yang sedang merasa sesak, mari sama-sama istirahat sejenak. Ini takkan berlangsung selamanya. Bertahanlah sebentar lagi, kebalikannya akan hadir selepas ini.

Blog dan waktu adalah sahabat karibku. Aku sedang berusaha menjadi sahabat yang baik bagi mereka. Kealpaan tak jarang kulakukan, namun kupetik pembelajaran dari setiap hal yang kutelan.

Sampa jumpa di kesempatan selanjutnya~

R. Maria Ulfah
Perempuan INFJ yang lekat dengan literasi, pengembangan diri, & hati. Tengok saja #diksidisuduthari on Instagram! :D

Related Posts

26 komentar

  1. Tsakeeep dah tulisannya. Semoga semakin semangat ngeblog dan semakin kece mengatur waktu yaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Terima kasih, Kak. ♡
      Yaps, semakin semangat dong buat ngeblog dan memanage waktu. Bismillaah

      Hapus
  2. Wow.. ini mah bukan kelas newbie lagi, tulisannya udah keren begini. semangat terus ya ka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh duh aku newbie ashli pake 'shad'.. Iya semangat juga Kakak
      Terima kasih sudah hadir di sini~

      Hapus
  3. Tulisan mastah sih emang kereeenn ...
    Baca "Membuat hidup lebih hidup" kok langsung ingat suatu ikan di suatu waktu yak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Astaghfirullah.. salah mengira inimah hehe

      Wah, aku sih kurang tahu. Tapi, kata-kata itu udah banyak banget yang nyebutin.

      Btw, makasih sudah mampir ke sini~

      Hapus
  4. Tulisannya baguuuuusss... Semangat mbak ulfaaah... Semoga kita lulus Odop dan kelas mbak Marita ini yaa...ehehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. Semoga ketularan semangat kak Sasha uwuuu.. Aamiin Yaa Allah

      Makasih Kak, sudah main lagi ke sini hihi

      Hapus
  5. Tulisannya keren dan sangat menginspirasi, semangat mbak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Semangat buat kita :D

      Makasih udah singgah di sini~

      Hapus
  6. setuju nih, menulis ibarat makan yang tiap hari wajib dilakukan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi iyups. Sefrekuensi kita..

      Makasih ya Kak, kunjungan pertamanya. Semoga berlanjut*eh hehehe

      Hapus
  7. Setuju. Absen nulis ternyata ada sebagian diri yang hampa. Pernah nggak nulis beberapa hari karena males. Eeh, nggak taunya kangen juga. Akhirnya balik nulis lagi. Tapi kalau ada tantangan ikut kelas begini. Tiap hari bisa nulis. Semangat lulus!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyups, emang dia tu bikin kangen hehe. Siap, semangaaat~

      Makasih nii udah curhat juga, seneng deh :>

      Hapus
  8. Hehe bagus banget mb..jadi keikut dengan tips dan komitmen nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Alhamdulillah...
      Makasih sudah membaca~

      Hapus
  9. Menulis ternyata selain membawa kebahagiaan buat penulis juga menginspirasi pembacanya, sukaa dengan big whynya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe alhamdulillaah. But, yang paling penting perwujudannya niii. Bismillah, semoga bisa mewujudkan big why kita yaa~

      Makasih nii udah komen hehe

      Hapus
  10. Masya Allah, udah jago nulis kayaknya ya mba? Ngalir gitu aja tulisannya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaamiin. Sebetulnya belum kok Kak, masih proses. Kalo masalah ngalir, karena ngerasa bercengkerama aja, bukan nulis hihi

      Hapus

  11. Makasi mba artikelnya, inspiratif banget. Menyemangati diri sama dengan menyemangati orang lain, bener ih aku jadi semangat habis baca artikel inii....🔥🔥

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama. Alhamdulillaah.. uwuuu jiwa alayku bergejok pen bilang "peluk dari jauh" hihi

      Hapus
  12. Membuat hidup lebih hidup, aslinya kak aku jadi lebih hidup. Karena hidup lebih lama dengan menulis. Jam tidurku jadi sebentar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hoalah berkali-kali baca ini. Baru engeh maksudnya.. hm hm suka becanda gitu hihi

      Semangatnya Kakak, menginspirasi banget.. Jadi sadar, yang keren itu bukan ada tiap saat dan stand bye awal waktu, dsb. Tapi, tetap bisa melakukan meski dikelilingi kesibukan lain.

      Memanage waktu dan aktivitas, itu yang Ulfah pelajarin dari Kakak..

      Terima Kasih ♡

      Hapus
  13. bener banget, kebahagiaan adalah ketika tulisan kita bisa bermanfaat untuk orang lain. seneng banget ya mbak kalau tulisan kita banyak yang share.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, jadi amal jariyah juga yaa.. insyaa allah ♡

      Hapus

Posting Komentar