7 Alasan Blogging & Tips Mengalokasikan Waktu

44 komentar
Alasan Blogging Tips Mengalokasikan Waktu
Seru rasanya mengintip alasan blogging & tips mengalokasikan waktu dari blog tetangga, hihi. Sebab, tips mengalokasikan waktu & alasan blogging inilah yang menjadi pondasi untuk ke depannya.

Btw, aku bukan pakar di bidang kedipsiplinan, ya. Menuliskan ini sama halnya mengingatkan diriku juga. So, sudah siap tenggelam bersama?


Intip pertanyaan pancingan

Intip Pertanyaan Pancingan Dulu Yuk!

Sebelum masuk ke inti pembahasan, cerita-cerita sedikit boleh ya? Gomawo.

Jadi gini, saat awal mula punya blog, aku diberi pertanyaan pancingan sekaligus pertanyaan maut di WAG Bloger Sukabumi. Yang menodongku saat itu tak lain dan tak bukan adalah suaminya teh Fitri/Fira (Fitri Rahmah) Blogspedia Coaching Batch #2.

Jujur, saat itu aku cukup gelagapan menjawab pertanyaan tujuan ngeblog. Namun, setelah melihat hasilnya, maasyaa’allah, kok diri yang ideal muncul, ya.

Tak disangka-disangka ia datang. Padahal aku tak sempat mengirim undangan elegan ke pintu rumahnya, hehehe.

Nah, sama halnya dengan barusan, coach Marita Ningtyas di materi pertamanya menyalakan pertanyaan-pertanyaan bak kembang api. Suara kembang api memang sedikit menakutkan, tapi saat menghias angkasa mata kita tak bisa lepas dari cantiknya.

Ah, mataku berkaca-kaca dan jantungku berdegup kencang saat berhadapan dengan pertanyaan epic itu. Mau coba jawab juga? Buat partners, apasih yang nggak boleh, hihi. Silakan.
  1. Bagaimana menjaga agar semangat ngeblog tetap ada?
  2. Bagaimana tetap memiliki adab dan menjaga hubungan baik dengan sesama bloger atau pun klien/ agency?
  3. Bagaimana menulis artikel dengan tenggat waktu yang kadang nggak panjang?
  4. Bagaimana tetap idealis saat ada tawaran nulis dengan fee menggiurkan tapi nggak ‘gue banget’?
  5. Bagaimana tetap konsisten di saat waktu terasa sangat terbatas?
  6. Banyak yang suka menulis dan menyampaikan ide-ide lewat tulisan, tapi nggak ngeblog. Kenapa kamu memilih blog sebagai sarana menyebarkan tulisanmu?
  7. Kalau cuma suka menulis, nulis status di Facebook bisa kan?
  8. Micro blogging di Instagram bisa kan?
  9. Ikut proyek antologi juga bisa kan?
  10. Kenapa nggak bikin buku solo?
  11. Why blogging? Ikut-ikutan tren karena sekarang banyak yang ngeblog?
  12. Karena ikut kelas menulis dan disuruh bikin blog?
  13. Karena ikut komunitas di mana di situ ada challengenya dikerjakan di blog?
  14. Nggak mau kalah sama pasangan? Wkwk
  15. Sekuat apa keinginan ngeblog?

Wah, gimana nih, tanggapannya? Huhu, yang pasti aku sih nggak bisa jawab pertanyaan ke- 14. Please, jangan tanya kenapa! wkwk.


Mengapa tertarik ngeblog

Mengapa Tertarik Nulis Blog?

Dari pertanyaan pancingan di atas, menegerucutlah pembahasan kita. Di sini, aku mau coba jawab ‘kenapa sih seorang Maria Ulfah tertarik nulis blog di sudut hari’?

1) Menurutku, blog merupakan salah satu media yang cukup menjanjikan untuk berbagi. Baik berbagi pemikiran, pengalaman, bahkan perasaan, dudududu.

2) Blog sejauh ini masih mempunyai tempat di hati banyak orang untuk mencari informasi. Seperti tips, kiat-kiat, pengertian tententu, dlsb.

3) Meskipun bisa dilihat banyak orang, tapi tak terlalu mencolok seperti di media sosial, sebutlah Facebook, dan aku nyaman dengan ini.

4) Setuju dengan coach Marita, bahwa blog itu serba mudah. Mudah dipublikasikan, mudah perawatannya, memudahkan untuk yang suka memuat tulisan agak panjang, mudah dicari meski sudah bertahun-tahun, mudah dibagikan karena tinggal menyalin link.

Hehe, dulu aku pernah bilang mudah sampai kepada orang yang membutuhkan. Sungguh, untuk yang satu ini, tak semudah itu furgoso! Wkwk.

5) Tampilannya bisa dimodifikasi dan disesuaikan dengan selera pemiliknya. 

Pokoknya semangat ya, parners, buat ngedandanin blognya! 


Hambatan dan Solusi

Apa Hambatan Saat Blogging dan Bagaimana Solusinya?

Setiap hal dalam hidup pasti ada tantangannya, pasti ada rintangannya, pasti ada hambatannya, tak terkecuali aktivitas blogging

Kita mungkin tak bisa memilah ujian, tetapi kita bisa memilih penyikapan.

Maka dari itu, izinkan kutulis beberapa hambatan saat blogging dan bagaimana solusinya, versiku.

1) Belum menguasai teknis blogging

Aku menangani ini dengan mengikuti ODOP Blogger Squad (walau belum sampai lulus), mengikuti Blogspedia Coaching for Newbie Batch #1 (hampir lulus), dan sekarang mengikuti Blogspedia Coaching for Newbie Bach #2, do’akan sampai selesai ya. Amiin. Terima kasih.

2) Minimnya skill menulis

Menangani ini aku sangat terbantu dengan tergabung di komunitas ODOP, tergabung di komunitas Prosa Tujuh, dan tergabung di WAG LBD (Learning By Doing) yang anggotanya berisikan kader PMII yang punya minat dan bakat di bidang designgrafis, videografis, dan tulisan.

Aku pun tengah mengikuti OTM (ODOP Tembus Media), baru saja selesai di kelas menulis puisi yang diadakan oleh WR Accademy, sebelumnya mengikuti kelas menulis puisi yang diadakan Lingkar Penulis, dan awal mula tergerak untuk serius menulis tergabung di group Dream Stone bersama teh Slepi ODOP 7, dkk.

Selanjutnya, tergabung di KMP (Kelas Menulis Perpustakaan) batch #2 kabupaten Sukabumi bersama kang Azwar dan teman-teman lainnya yang dibina oleh bu Iviet (Mutia). Beliaulah yang pertama kali mengenalkan kami pada komunitas ODOP. 

Tak lupa, aku juga senang mengikuti webinar-webinar yang mengangkat tema fiksi dan non-fiksi.

3) Menjaga kefokusan

Wah ini pun sedang kulakukan, nih. Pertama, stay cool dulu, maksudnya enjoy, tak usah panas karena keadaan di luar, orang sudah sampai sini lah, orang sudah selesai lah, lebih baik terus mengerjakan agar sampai ke tujuan.

Kedua, narik diri dan kerjakan di tempat minim gangguan, kalau lagi pengen relax sambil ngemusik, kalau lagi pengen deep banget, suara keyboard dan suara hati pun sudah cukup*eh.

Ketiga, ketika sudah merasa ruwet habis-habisan saatnya istirahat sejenak, menenggelamkan diri, dan kontemplasi. Pertanyakan makna-makna dari apa yang  tengah dilakukan, telah dilakukan, dan menuju apa.

Ini baik buat merawat motivasi diri, saat tak ada siapapun di sisi, huft. Butterfly hug dan nangisnya jangan lupa, plus ditemani list lagu saat down hehe.

4) Ketidakpercayaan diri/ minder sendiri

Langkah yang paling mudah saat mindernya nggak kronis, bisa ngelihat respon dari orang-orang yang suka, yang support, buka-buka lagi pujian atau kelebihan yang orang lain lihat dari diri sendiri.

But, untuk memupuk kepercayaan diri jangka panjang, baiknya lebih fokus ke dalam diri. Lihat apa kelebihan kita, optimalkan sumberdaya yang kita punya, lalu meniti ruang karir.

Hal yang kusinggung barusan merupakan sebagian tips meningkatkan PD yang ada di buku The Great Personality karya Karim asy-Syadzily.

5) Butuh banyak dorongan

Sadar betul diri ini tak bisa terlepas dari sisi motivasi, maka aku berusaha untuk merawatnya. 

Kurang pressure sama dengan hampa.
Over pressure sama dengan tersiksa.

Maka, aktivitas apapun yang kulakukan, jangan sampai termasuk yang dua barusan. Ini mesti wanti-wanti memberikan porsi. 


6) Butuh titik temu 

Kau tahu? Hal yang paling menyebalkan untukku adalah ‘dicuekin’. So, aku sangat bersyukur dengan support sistem yang Allah titipkan dan Allah amanahkan.

Selain keluarga yang ada di dalam kaka, aku sangat bersyukur punya keluarga lainnya. Ada celah dalam diriku yang kosong, dan beruntung sekali kekosongan itu terisi. 

Parners, apa makna keluarga bagimu?

Bagiku, keluarga adalah tentang kesehatian, kehangatan, dan kebaikan tiada akhir.

7) Butuh fasilitas yang lebih menunjang blogging.

Jujur saja, aku merasa saat ini hanya sekedar cukup untuk memulai dan menjalankan blogging. Supaya lebih up, sepertinya beberapa alat mesti disiapkan. Yaps, mari masukkan dulu ke list kebutuhan, karena saat ini belum bisa terjawab, hihi.

7 Alasan Blogging & Tips Mengalokasikan Waktu


7 Alasan Blogging

7 Alasan Blogging

1) Salah satu step dalam peta perjalanan pribadi

Siapa di sini yang tipikal perencana? Kalau ada, tos, satu server kita! Hehehe. Kuakui, aku senang dengan bacaan terkait pengembangan diri. Tak jarang, buku yang kubaca punya semacam pertanyaan dan arahan.

Tentu saja aku excited dan menuliskannya. Sampai-sampai, setiap buku punya catatan sendiri lho. Nah satu waktu, teman sekelasku di kampus menawari sebuah coaching yang metodenya face to face.

Bersama coach Ridwan,  aku mengulik catatan-catatan di buku tadi, dan mulai merumuskan suatu peta perjalanan dengan deadline yang jelas, langkah-langkah yang jelas, sumber ilmunya dimana, tantangannya apa, gimana ngatasinnya, dll.

Coaching dengan tema ‘Memaksimalkan Potensi yang Ada di Dalam Diri’ dengan durasi 1 jam lebih itu menjadi bahan bakar semangatku, dan salah satu washilah mengapa aku berada di sini. 

Intinya, ini menjadi jalan berkarya, upaya meningkatkan percayaan diri juga, serta meraih pekerjaan impian maybe. Aku teringat pernyatan kak Shasa Blogspedia Coaching Batch Batch #1 di blognya, yang berkata pada intinya:

“Pekerjaan impian itu bukan A, B, C, atau D, tapi seberapa relevan pekerjaan itu dengan passion kita.”


2) Upaya mengembalikan performa terbaik diri

Adakalanya aku sedang merasa down, merasa sesak, merasa sendiri, merasa sepi, merasa kesal, merasa kecewa, merasa marah, merasa tak berdaya.

Nah, salah satu yang bisa membuatku lega adalah menuliskannya. Aku merasakan sendiri, aktivitas ini meminimalisir stress. Walau mungkin selama ini, belum di blog dan baru di memo, tapi ini benar-benar manjur untukku.

Kedepannya, aku mau mengunggah tulisanku yang istilah coach Marita ‘nyampah’. Tentu saja, ada pemfilteran dulu, hingga makna positif sudah bisa disemai. 

Intinya, ini kebutuhan. Saat kata sedang tak bisa terucap, saat sedang tak ada telinga yang bersedia mendengar, saat sedang merasa cukup diselesaikan sendiri, aku memilih jalan ini.

3) Dokumentasi perjalanan hati dan pemikiran

Saat ini, aku pun sedang melakukan project yang sangat personal dan aku teramat berbinar-binar membahas ini. Okay, poin ini adalah sebuah perjalanan menuju kedewasaan.

Merasa fase dewasa muda/ young adult merupakan fase yang paling mengesankan untukku, membuat benak ini penuh dengan topik seru yang gentayangan. Kadang bikin greget, kadang sangat berbunga-bunga, kadang terpukul dan terhempas begitu jauh.

Ah, permasalahan yang dibahas tentu berkaitan dengan seseorang yang berada di masa transisi menuju dewasa. Berkenaan dengan cinta, karir, keluarga, makna hidup, fenomena sosial, interaksi sosial, humanisme, norma, agama, psikologi, dan masih banyak lagi.

Sepertinya ini pun bagian dari upaya menyuarakan pesan juga. Semoga bisa sampai dan mengetuk relung jiwa, dan tindakan nyata. Oh ya, menjadi self-reminder untuk yang menuliskannya juga. 

4) Ruang dan waktu tuk mengingatkan & menguatkan di tengah rutinitas panjang

Ini bisa masuk ke konten yang membahas motivasi, bisa juga terselip di setiap postingan.

Dengan bercengkerama lewat kata di blog ini, aku mau melangkah bersama di zona keselamatan, melangkah bersama menuju tujuan, dan melangkah bersama melewati lika-liku kehidupan.

Bismillah

5) Salah satu bukti pos pembagian waktu yang 10

Parners, aku belum bisa move on dengan buku Demi Waktu Use Your Time Effectively, di sana ada 10 pos pembagian waktu yang keren banget.

  • Time to positive life
  • Time to listen
  • Time to write
  • Time to read
  • Time to think
  • Time to dream
  • Time to do
  • Time to pray and relax
  • Time to love
  • Time to share

Ke sepuluh poin barusan, sangat mungkin diimplementasikan dalam postingan blog. Contohnya, time to love yang relevan dengan alasan blogging yang di bawah ini!

6) Media mengekspresikan rasa kepada seseorang atau kelompok tertentu

Adakah yang lebih nyaman ngungkapin perasaan lewat tulisan? Tentu saja bukan setiap saat. Di momen-momen sakral, bahasa tulisan punya rasa yang berbeda dengan ungkapan langsung.

Entahlah, selain ada diri yang ideal, menulis untuk mengekspresikan rasa memberi kebahagiaan yang tak bisa dibeli. Pun, tak jarang hal ini menjadi sesuatu yang mendekatkan kita dengan orang yang kita sayang.

7) Merawat motivasi dan konsistensi belajar

Yeay! masuk ke poin terakhir, hihi. Yang kusoroti, pertama, melihat banyaknya postingan di blog berhasil membuatku berkata “wah!” setelah itu merasa nggak nyangka, dan bangga Alhamdulillah, sama diri sendiri hehehe.

Kedua, ini pun sebagai salah satu metode belajar cepat yang ada di buku Accelerated Learning for 21st ialah menjelaskan kembali apa yang kita pelajari pada orang lain.



5 Tips Mengalokasikan Waktu

Oh ya, setelah membahas perihal alasan blogging, tentu saatnya melangkah di dunia nyata. Mari kita membahas perihal blog dan waktu!

Di sini, aku memilih memakai kacamata general. Dimana sangat mungkin diterapkan untuk kegiatan selain blogging

Ini dia tips mengalokasikan waktu, ditambah catatan penting saat dan setelah mengerjakan project!

Tips Mengalokasikan Waktu

  1. Buat to do list simple plus memakai pendekatan skala prioritas
  2. Sertakan deadline yang jelas (jika memungkinkan buat dua deadline, yaitu deadline asli dan semi asli)
  3. Perkirakan seberapa lama waktu pengerjaannya (pikirkan dan pertimbangkan apa saja yang perlu dipersiapkan, serta seperti apa step-stepnya)
  4. Alokasikan atau gunakan waktu yang sudah ada di rencana sebaik-baiknya.
  5. (Boleh) pakai sistem kredit/ cicilan

2 Catatan Penting Saat dan Setelah Mengerjakan Suatu Project

  1. Selalu pertanyakan untuk apa mengerjakan ini? Penting nggak sih? Apa gunanya bagiku? Saat jawabannya nggak jelas, kaya nunggu kapan si doi dateng wkwk, mending lepasin. Tentu, setelah melewati proses pengembalikan mood dulu, ya.
  2. Saat hasilnya agak meleset, peluk diri sendiri dan ambil pelajaran untuk project ke depannya. Saat hasilnya tepat sasaran, bahkan lebih dari ekspektasi, bilang ‘selamat atas kerja kerasmu!’ dan beri reward sederhana untuk dirimu sendiri. Simpan pencapain barusan, untuk langkah selanjutnya!

Terakhir, kalau ada yang nanya ‘apasih manfaatnya blogging?’ Kujawab seperti ini:


5 Manfaat Blogging

Manfaat Blogging

  1. Membuka jalan karir
  2. Menstabilkan diri - Berekspresi
  3. Berpeluang mendapat pundi-pundi
  4. Bertemu partners
  5. Membuat hidup lebih hidup (lebih produktif)

Okay, demikian cerita tentang 7 alasan blogging dan tips mengalokasikan waktu beserta kawan-kawannya, ala aku. Oh ya, menurutmu menemukan big why itu susah atau gampang? Jangan bilang, lebih susah menjalankannya, huhu.


Thanks for reading, and see you!

ultraulfa
Mencomblangi kamu berjumpa dengan diri idealmu~

Related Posts

44 komentar

  1. Ini mah udah expert banget tulisannya keren, templatenya juga ku suka. doh kemana-mana ini ceritanyaa, saluut aku. Btw komunitas blognya buanyaak banget, jadi pengen nimbrung wkwk

    BalasHapus
  2. Hihi, nggak lah, Kak, kumasih newbie. Wah, nanti ada sesinya ganti templat lho, tunggu saja tanggal mainnya :D

    Alhamdulillah, itu karena revisian panjang btw. Boleh banget, biarkan sekontak dulu kita, nanti bisa dishare kapan komunitasnya oprec lagi~

    Thank's for coming ^^

    BalasHapus
  3. Tambah keren nih tulisannya mbak Maria, pokoke terus semangaaaat!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Terima kasih banyak atas bimbingannya, coach ^^

      Siap pastinya :D Insyaa Allah semangatnya dijaga dan dirawat~

      Hapus
  4. Sudah bagus banget tulisannya dan mengelola nya,,,, Ibarat dalam balapan, teh Ulpah ini udah 5 putaran, saya baru 1 putaran....
    Tapi mudah mudahan bisa memberikan ilmunya ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin. Hehe, di tikungan balapan semua hal bisa terjadi, Kang.

      Tenntu dan insyaa Allah memang begitu. Sukses untuk #sahabatsosilogi nya~

      Hapus
  5. Ternyata alasan ngeblog bisa sebanyak itu ya Mba, setuju banget sama yg 10 time efectivity, bisa dilakukan smua saat kita ngeblog ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, begitulah, Mbak, masa pencarian :D Iya, insyaa allah bisa ^ ^ Bismillah

      Hapus
  6. Wah keren banget nih mbak maria ulfah, banyak tips dan ilmu baru dari artikel ini. Dan aku sepakat mbak, Why Blog? Salah satunya sebagai upaya mengembalikan performa terbaik diri. Menuliskan apapun di blog yang sedang kita rasakan, cukup membuat hati kita lega dan menjaga diri dari stress. Next kita bisa baca artikel kita lagi dan itu bisa menjadi mod boster.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaamiin. Wah mbak Junitha, sama ya kita buat point ke 2 why blogging ini, hihi. Betul banget ih, serasa dinasehatin sama diri sendiri ya :D

      Hapus
  7. mantap kak tulisannya, enak dibaca dan banyak hal-hal yang bermanfaat yang bisa dijadikan motivasi misalnya dalam tips mengelola waktu. semangat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Alhamdulillah, saling mengingatkan, kita. Huhu, iya Kak, semangaaaat (pakai emot 3 nyala api) :D

      Hapus
  8. Mengalokasikan waktu saat blogging itu penting banget ya mba.. Masih banyak yang perlu diperbaiki nih setelah baca tulisan ini.. Masih perlu banyak belajar juga agar bisa nulis seperti ini..hehee,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak, super duper penting. Hoalah, menulisnya sesuai dengan gaya dan kenyamanan kita aja, Mbak, hihi. Insyaa Allah bisa lebih dari ini

      Hapus
  9. Gampang-gqmpang susah hahaha. Semakin besar, banyak sekali prioritas yg tergeser. Kalau nggak based on suka, blog lama2 berdebu deh banyak sarang laba2nya wkwk jd big why ini pondasi bgt sih. Kemanapun kita berjalan, big why adalah tempat kita pulang (aduh wkwk)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ih, suka deh, gampangnya dulu yang disebutin (auto emot tepuk tangan dongs)

      Ahahahah aduh, kata-katanya membaperkan (du...dudu...dudu ×,×)

      Hapus
  10. Teh Ulfah, emang mantapp. aku suka banget sama semangat belajarnya. sangat menginspirasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Masih struggle Ulfahth sebetulnya. Yuk teh Fira semangat bareng, pasti bisa! apalagi tetehmh nulis di PLP pula~ (Ulfah pengen ikut, tapi belum heuheu)

      Hapus
  11. Sudah cocok jadi coach nih... Tulisannya cuamik...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bunda, duh yaa Allah malu dibilang kaya gini... Aamiin, tulisan bunda pun nggak kalah ciamik, banyak part yang kufavoritkan ☆

      Hapus
  12. weh tulisannya keren sekali... udah ekpert ini mah... duh jadi malu sendiri saya. semanagt terus ngeblognya mbak maar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin. Ya Allah, malu sangat dibilang gini sama senior...

      Wah, terima kasih mbak Maftuha buat semangatnya ♡

      Hapus
  13. Masya Allah tulisannya daging semua mba, Lengkap plus komplit ini, dari alasan blogging sampai tips mengelola waktunya di tuliskan dengan runtut, rapi dan enjoy dibaca, keep inspiring ya mbak,, ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak, inimah masih banyak curhatnya, duh. Aamiin. Insyaa Allah

      ♡♡♡

      Hapus
  14. MasyaAllah mb Maria ku menangis melihat postinganmu 😭
    Keren banget ih. Tampilannya juga lucu abeeeezzzzz..
    Merasa cupu bgt nih aku 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Allah, Mbak. Aamiin. Hehe, baru banget dipermak.

      Hoalah, sama-sama belajar kita, Mbak. Insyaa Allah dengan berjalannya waktu dan materi di BC #2, tampilannya semakin kece :D

      Hapus
    2. Saling menyemangati dan saling menginspirasi ya, Mb. Aku padamu (emot love banyaaaaak sekali wkwk)

      Hapus
    3. Iya banget, Mbak :D Aduh, aduh, aduh, pandai bikin orang seneng nih, hihi ^^

      Hapus
  15. Ini tulisan menginspirasi, kalau kayak gini mah menulisnya dah bagus. Suka sama alurnya.

    Bersyukur banget pas ketemu Blogspedia, belajar masak dari nol pokoknya...(Masak blog)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin. Terima kasih ☆

      Ya Allah, iya, alhamdulillah pisan ketemu sama Blogspedia Coaching for Newbie

      Yakin banget kedepannya bakalan UP, soalnya kulihat keuletan dari mas Sugianto. Sukses untuk optimasi blog-blognya dengan setiap niche yang diambil~

      Hapus
  16. hambatannya sama banget mba :( semangat semangat semoga ke depannya berhasil naklukin hambatan-hambatannya aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaa, peluk virtual ♡

      Aamiin, insyaa Allah Allah mudahkan, jangan menyerah dan terus berusaha ya, mbak. Do the best dan mari melangkah bersama ^^

      Hapus
  17. Jadi benar-benar merasa cupu nih setelah lihat dan baca postingannya bu Maria. Sudah Pro ini... Ajari aku kak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum pro, justru mesti belajar banyak sama Pak Dok nih, perihal konten yang tulus dan pembawaan yang halus~

      Mari belajar bareng aja ya ^^ Sejatinya, aku pun masih tergopoh-gopoh di banyak kesempatan...

      Hapus
  18. Mbaak, lengkap banget penjabarannya. Yang paling ngena di aku tuh soal minder sendiri. Sering sih mikir bahwa kayaknya ga ada yg baca tulisanku. Huhuhu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa Allah, Mbak, mari berpegangan tangan~ Aku pun pernah berpikiran kaya gitu, sampai satu ketika ada yang japri "Teh aku suka baca blog teteh katanya."

      So, di satu titik kita hanya tak menyadari saja mbak, bahwa "sesuatu itu ada meski tak menampakkan diri secara nyata"

      Semangat! Di sini kita berproses bareng-bareng ♡

      Hapus
  19. Masya Allah, poin-poinnya sangat menampar saya dan ulasannya buat saya manggut-manggut sendiri. Sungguh konten yang isinya daging super anti nyelilit di gigi, bergizi semuak :D. Sangat memotivasi tiap poin-poinnya terlebih quote-quotenya yang ahh mantappp. Sukses selalu Kak Maria dalam berkonten. Selalu menebar manfaat :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih pisan Mbak Arshy untuk apresiasianya... Sangat bermakna ☆

      Sukses juga untuk blog #sajiankira, konsisten dan enjoy berkonten ya, kita~ Bismillaah

      Hapus
  20. menghidupkan kata-katanya oke banget mba, terimakasih sudah menjabarkan hambatan blogging dan solusinya, sering banget gitu huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Sama-sama, Mbak Mya~ Hihi, gapapa sering bertemu hambatan, yang penting nggak dikalahkan sama mereka ^^

      Hapus

Posting Komentar