Contoh Alasan Ngeblog & Prinsip Manajemen Waktu

36 komentar


Aku pernah ada di titik kocar-kacir mencari contoh alasan ngeblog yang dibuat orang. Itu terjadi pada awal terjun ke dunia blogging. Awal berhadapan dengan pertanyaan why blogging 

Kali ini, cukup berbeda dengan sebelumnya, karena jujur, ini kali kelima aku menulis apa alasan menulis blog yang kupunya. Tentu terjadi perombakan, bahkan tanpa kuduga terjadi pengerucutan yang cukup signifikan (dari yang terakhir 7 poin menjadi 3 poin besar). Apa saja? Selengkapnya, aku bakalan ceritain di bawah!

Oh ya, tak lupa, kububuhkan pula prinsip manajemen waktu, karena dalam benakku pribadi terbesit pertanyaan “manajemen waktu yang baik itu, gimana sih?”

So, mari kita masuk ke pembahasan pertama tentang contoh alasan blogging yang 3 poin!






Contoh Alasan Ngeblog Ala disuduthari.com


1. Meniti Ruang Karir

Abuya K.H. Uci Turtusi bin Dimyati (Abuya Uci) dalam salah satu dongengnya (ceramahnya) mengatakan bahwa setiap orang diberi papahes (perhiasan), perhiasan orang tersebut ialah amalnya (perilakunya).

Well, aku tertampar dengan kata-kata barusan. Sebab, ada saja yang memergoki keseharianku yang nyatanya belum pantas dikategorikan hidup bermanfaat. Seakan terbawa sesuatu (konsumtif) tanpa tahu membangun sesuatu (produktif).

Tentu saja aku tak mau tinggal diam dengan saran seseorang yang begitu dekat denganku. Beliau menyarankan jika di keseharianmu banyak bersinggungan dengan handphone dan laptop, coba deh buat suatu hal bermakna untuk pengembangan dirimu dan target hidupmu.

Lanjutnya, asah potensi diri dan kembangkan sisi kreativitasmu. “Bukankah banyak yang beranggapan dirimu hebat? Buktikan! Bukankah banyak yang percaya padamu? Jaga kepercayaan itu.”

Maka, untuk menindaklanjuti hal barusan, karena basically aku senang menulis, senang meramu kata sedari kecil, dan aktivitas selama sekolah hingga sekarang kuliah tak jauh dari literasi, kurasa aku mau memberanikan diri terhadap hal-hal di bawah ini.

a. Karya

Ya, tulisan di blog bisa termasuk karya pula. Apalagi, bila memenuhi unsur-unsur tertentu. Sangat mungkin draft tulisan blog dikembangkan atau dipadatkan menjadi sebuah karya yang berbeda bentuk. Entah menjadi puisi, cerita fiksi, resensi, dlsb, yang mana bentuk karya tulis barusan bisa disalurkan lewat pintu-pintu khusus.

Sangat mungkin di muat di media ternama, berbayar pula, diikutsertakan lomba, bahkan dibukukan. Beberapa kali, aku mengalaminya sendiri. Selanjutnya, mesti banget diperbanyak geraknya.

b. Job

Peluang demi peluang di era modernisasi saat ini, sungguh merajela dimana-mana, tinggal kita mau dan siap enggak mengeksekusinya. Tak terkecuali ke arah profesi yang ada di lingkup teknologi. Aku belum akrab dengan poin ini, tapi cukup tertarik karena pengen aja gitu, hidup mandiri finansial.

c. Lomba

Sejauh ini, aku mulai sering menyimpan info-info lomba. Hanya sayangnya, belum ikut juga. Halangan yang paling mendasar ialah keraguan yang terus menggerogoti dari dalam, tapi aku menanggulanginya dengan fokus dulu memantapkan atmosfer yang progresif.

d. Kelas

Yap, mengikuti pembelajaran dalam sebuah kelas atau di ruang terbuka sangat penting untuk terus dilakukan. Sebab, kalau tidak, kita nggak akan kemana-mana. Stagnan di tempat itu, dan apakah benar kamu bangga sama dirimu sendiri jika seperti ini?

e. Komunitas

Atmosfer progresif yang kumaksud salah satunya dengan tergabung dalam komunitas yang sesuai dengan minat dan apa yang membuatku penasaran untuk menguliknya. Lebih enak kalau ada perkumpulan langsung, tapi untuk saat ini di lingkunganku belum terlalu banyak hal demikian. Sepertinya, aku harus jadi pelopor, hehe.

f. Tim

Tim yang solid yang terfokus pada sebuah visi tertentu dengan ikatan emosional yang baik dan prinsip kerjasama yang baik, menurutku adalah suatu keindahan dalam hidup. Beriringan dalam hal bermakna walau berdarah-darah, tapi bisa saling mensupport satu sama lain membuat warna tersendiri dalam proses menghidupkan hidup.

g. Challenge

Challenge biasanya dibuat orang. Namun, kita bisa juga menchallenge diri sendiri dengan hal tertentu yang mana ada imbalan dan sanksinya. Tak perlu yang muluk-muluk, misalnya challenge dirimu untuk mengunjungi media sosial saat diperlukan saja.


2. Mengekspresikan Diri

Jika ada yang bertanya hal apa yang paling ingin dilakukan selama hidup di dunia, aku ingin mengekspresikan diriku sepenuhnya, aku ingin berjalan dengan aku yang seutuhnya, aku ingin melepaskan segala kungkungan dan keterbatasan yang melingkupi selama ini.

Tak banyak yang tahu sisi diriku yang paling dalam, so, keberhasilan yang kudapat akan kudedikasikan terlebih dahulu untuk membangun aku yang sejati.

Istilah yang sering kupakai diri yang ideal, dimana setiap peran dijalani dengan baik dan setiap tindak-tanduk dijalankan dengan penuh kejujuran. Karena sebuah harapan mengubah dunia, membangun lingkungan yang baik, menurutku tak bisa terealisasi dengan apik oleh orang yang hidupnya tidak utuh.

Aku ingin menjadi utuh dan terus mengusahakan ke situ, agar kehidupan yang kupijak bersama orang-orang di sekelilingku semakin menampakkan warnanya. Semakin memancarkan sinarnya sendiri.

Huft, entah mengapa poin ini punya nuansa tersendiri. Kita lanjut, ya, pengekspresian diri dalam konteks menulis blog lebih kepada hal-hal berikut.


a. Meluapkan uneg-uneg

Aku bukan tipikal yang meracau atau bersumpahserapah secara verbal. Aku sedari dulu memang terbiasa dan dengan otomatis meluapkan segala yang menghampiri lewat tulisan.

Ada yang sampai membuatku malu sendiri saat membacanya. Sungguh tulisan seperti ini jika tidak diolah lagi, hanya akan berujung di tempat sampah saja rasanya.

b. Menyampaikan pesan

Kadang, lidahku begitu kelu menyampaikan sesuatu pada seseorang atau suatu kelompok. Untuk mengatasinya, kusampaikan lewat untaian kata baik berupa surat maupun puisi. Ah, senandika juga bisa.

c. Mendokumentasikan

Fiersa Besari dalam bio akun Instagram pribadinya mengutarakan bahwa ia “Manusia biasa yang senang menulis, bermusik, dan merekam…” Hal yang diutarakannya bukankah termasuk cara mendokumentasikan sesuatu? Ya, aku penikmat karyanya, terutama dari tulisan dan musiknya, serasa satu frekuensi.

Btw, banyak yang didokumentasikan Fiersa Besari, but aku pribadi lebih banyak mendokumentasikan dua hal di bawah ini:
 

1) Momen emosional

Long term memory atau memori jangka panjang yang ada di otak manusia sebetulnya sudah didesain oleh Tuhan untuk menyimpan momen emosional. Baik yang rasanya manis, maupun yang agak-agak sepat, condong ke pahit, hihi.

Nah, aku dalam kendali alam bawah sadar auto mendokumentasikan hal barusan ke dalam tulisan. Namun, kadangkala ada yang mesti diniatkan terlebih dahulu ingin menulis momen tertentu, dan aku mengantar arah pikirku flaskback atau maju jauh ke depan.
 

2) Sosok spesial

Figur otoritas, bisa pula role model, atau orang yang kita senangi, menjadi salah satu indikasi yang mnmbawa kita ke zona alam bawah sadar. Apapun yang melekat padanya, selalu menarik untuk ditelusuri dan didekati. Itupun yang terjadi dengan aku, dan dunia kepenulisanku.
 

3. Membagi Informasi

Untuk poin ini, tentunya lebih formal, lebih serius, lebih sama dengan kebanyakan orang yang sedang berproses. Blog yang kukelola ini selanjutnya mau dibangun menjadi media edukasi. Terpikir, isi konten-konten di blog akan lebih sering memuat 7 topik berikut.

a. Pengajian kitab kuning

b. Quotes kiyai

c. Quotes pengusaha

d. Tips Islamic parenting

e. Tips bermedia

f. Tips menulis

g. Harmonisasi rumah tangga

Dll.

Topik tersebut dimunculkan atas dasar kedekatan dengan sumber informasi dan fase hidupku saat ini. Aba (suamiku) yang tengah mendidik santri sekaligus tengah membangun usaha, dan aku yang tengah bergelut dengan karya tulis dalam keadaan mempersiapkan datangnya buah hati dalam lingkup rumah tangga.



Selanjutnya, kita masuk, yuk, ke pembahasan akhir tentang prinsip manajemen waktu!






Prinsip Manajemen Waktu


Desclaimer terlabih dahulu, di sini aku tidak memakai kacamata narasumber ahli di bidang kedisiplinan. Namun lebih kepada memakai baju peserta yang masih terbata-bata dan bertanya-tanya, manajemen waktu yang baik itu, gimana?

Sebelum teknis pengelolaan waktu dijawab oleh ahlinya, izinkan aku meraba-raba untuk membahas patokan/kriteria seseorang yamg sudah berhasil memanajemen waktu dengan baik. Ada tiga poin dan boleh dicermati sama-sama.


1. Target Pekerjaan Tercapai

Ciri pertama manajemen waktu yang baik menurutku ialah target pekerjaan yang sudah dibuat akhirnya tercapat sebelum tenggat waktu habis. Tercapainya pekerjaan yang baik bisa masuk ke minimal atau maksimal hasilnya. Kalau kurang (hasilnya tidak masuk standar, kekurangan terlalu di sana sini), maka orang tersebut gagal mengelola waktu.


2. Tubuh, Pikiran, dan Hati Tertata

Dalam melakukan suatu hal, tubuh, pikiran, dan hati kita berkoordinasi. Dengan koordinasi tersebut, energi yang kita punya ikut terkuras.

Nah, bagi yang manajemen waktunya baik setelah selesai pekerjaan, 3 tool dari Tuhan ini masih stabil, fit, bahkan fresh. Diberi jeda tak lama, siap bertarung kembali. Apakah kamu sudah di titik ini?


3. Tak Ada yang Dirugikan – Semua Diuntungkan

Skala prioritas banyak digembar-gemborkan oleh penghuni semesta. Mereka yang keteteran tak jarang mengkambinghitamkan sesuatu untuk menutupi kegagapan dirinya sendiri.

Sebaliknya, mereka yang fasih memajemen waktu dapat menghadirkan kesejukkan untuk sekitarnya. Minimal tak ada yang dirugikan atas sikapnya, maksimal semua merasa senang/diuntungkan atas pengambilan sikap ia sebelumnya. Tentu dilihat dari sisi material, sisi emosional-sosial, dan sisi spiritual.



Baiklah, demikian contoh alasan ngeblog dan prinsip manajemen waktu yang baik versi disuduthari.com. Terima kasih untuk tiap bentuk feedback yang diberikan!

Selamat melanjutkan aktivitas dan salam hangat untuk kamu yang sedang membaca ini~
ultraulfa
Mencomblangi kamu berjumpa dengan diri idealmu~

Related Posts

36 komentar

  1. Suka banget blog nya, ada beberapa fitur yang saya belum tahu

    BalasHapus
  2. Selamat dan sukses untuk blognya mbak, tampilan dan fiturnya keren, isinya juga nga kalah keren. Musti belajar di kamu ini saya membuat fitur yang bagus..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga banyak belajarnya di blogspedia coaching. Jadi, sudah tepat mbak ikut kelas ini.

      Hapus
  3. Sukaaaa, udah 5 kali nulis big why ngeblog, tampilan+tulisannya udah ciamiiik pasti penduduk lama nih 🤍
    Sungkem deh sama tuan rumah hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penduduk lama dengan semangat baru, ya, Mbak, hehe.

      Tuan rumah disuduthari, bukan yang lain-lain. :D Sungkem mah sama deretan Coach Blogspedia saja, biar adil, yakni menempatkan sesuatu pada tempatnya~

      Hapus
  4. Halo mbak! Salam kenal ya..semoga bisa saling kenal lebih dekat di blogspedia coaching ini. Beberapa kali mampir kesini karena lihat list blog mbak di blogspedia challenge hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal, Mbak Okta :D Mendengar ini, jadi terkesan. Kuharap, jamuannya tidak mengecewakan~

      Hapus
  5. Semoga istiqomah ya dgn jalan yang dipilih untuk jadi seorang blogger hehe. Even selalu ada tantangan di depan termasuk manajemen waktu, semoga apa yang sudah diniatkan berbuah manfaat dan kebaikan yang banyak.

    BalasHapus
  6. saya tunggu niatnya menjadi pelopor membangun komunitas hehe. rasanya tersentuh ketika mengetahui ada banyak orang yang ternyata juga memiliki pergumulan yang sama dengan apa yang saya alami. menulis benar-benar membantu saya juga menemukan kepercayaan diri. dan dari kegiatan BW ini saya sangat terbantu mendapat masukan--secara tidak langsung seperti apa blog yang baik dan cantik hehe. semoga ngeblog menjadi ladang pahala menabur kebaikan dan menyebarkan ilmu ke orang-orang yang membaca blog ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, Mbak. Tidak ada satupun orang yang terlahir dengan kepercayaan diri yang penuh. Sama halnya dengan tidak ada satupun orang yang terlahir membenci yang lain.

      Kepercayaan diri memang diciptakan. Bismillah... mari sama-sama berperang dengan sisi gelap kita!
      .
      Amin

      Hapus
  7. MasyaAllah ini sih sepeetinya template fiksinya sdh di setel sana sini, cantik. Kaka tinggal di Banten, ya, kenal dengan kyai Uci...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tenang, soal setel menyetel ada partnya tersendiri di BC #3. Tunggu saja tanggal mainnya! :D

      Tinggal mah tetanggaan sama Banten. Kenal Abuya Uci dari kajian suami dan lama-lama sering sengaja denger sendiri...

      Hapus
  8. Gak tahu kenapa main kesini ngenengin aja, makasi ya mbak, masih muda dan menginspirasi,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kembali, Mbak. Karena energi saling tarik menarik, kunjungan mbak membuat senang pula~

      Hapus
  9. Aku tuh suka tampilan blog ini karena warnanya soft dan fresh. So far isinya juga nggak ecek-ecek. Btw, kalo misalnya target gak tercapai karena ada kendala teknis, atau kondisi tubuh sakit, apakah masih termasuk gagal manajemen waktunya? Kayaknya banyak faktor nih yang bisa menyebabkan kita gagal mencapai target, termasuk faktor eksternal yang kita kadang nggak bisa ramalkan. Selalu ada variabel x dimana-mana, variabel yang tidak terukur/tidak masuk di perkiraan kita. Gimana tuh kak biar manajemen waktunya tidak gagal?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti kata pepatah "akan selalu ada pengecualian dalam setiap hal"

      Hapus
  10. Salam kenal, Mbak Ulfa... Alasan ngeblognya kuat bgt ini yaa melingk upi berbagai aspek hidup. Ditambah lagi dg gaya bahasa yg asyik, jadi gak kerasa scroll-scroll ke bawah, tau-tau udah habis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal, Mbak Ufi... alhamdulillah setelah revisi ke sekian nih mbak, rentetan alasan di atas terbangun.

      Hapus
  11. Salam kenal, Mbak Ulfah. Maasya Allah pertama kali berkunjung ke sini langsung betah pas lihat template blog-nya. Adem dan fresh dilihatnya. Btw, 3 poin alasan blogging-nya menginspirasi banget, lho Mbak. Jadi dapat banyak insight baru :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal, Mbak Mela. Kuharap adem dan feshnya sampai ke lubuk hati ya, tak berhenti di mata, hehe.

      Hapus
  12. salam kenal mbak Ulfah, bakal ditunggu nih quotes dari Sang Kiai, dan kajian kitab kuningnyaa :))

    BalasHapus
  13. Salam kenal Kak Ulfa
    Iya betul, blog itu seperti sarana positif untuk mengekspresikan diri. Bisa menyampaikan uneg-uneg sesuai porsinya dan bisa jadi dokumentasi bila sewaktu-waktu kita kengen dengan suasana hati yang dulu
    Aku tunggu tulisan di 7 topik itu, ya, terutama tips islamic parenting dan tips bermedia, ya, sukses selalu dan semoga kita lolos sampai akhir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal, Kak Mia~
      Tentu... Amin

      Hapus
  14. blog mbaknya bener-bener udah jalan yaa, emang beda kalo yang udah biasa nulis ya:')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, ayo, Mbak, bareng-bareng banyakin jam terbang~

      Hapus
  15. Betul sekali kak, dari blog memang bisa membuat karir seseorang. Apalagi kalau keinginannya berkarir di dalam dunia kepenulisan. Menjadi seorang blogger sudah termasuk salah satu impian juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Semoga Allah berikan daya kepada kita untuk terus bergerak ke arahnya. Amin.

      Yakin, di tiap niat baik, terselip keridhaan-Nya. Tiap hal yang datang pada kita, itulah yang terbaik dari-Nya.

      Hapus
  16. Masyaa Allah, cakep nich masih muda semangat berkarya lewat tulisan. Semoga karya-karya tulisannya bisa menginpirasi banyak orang. Semangat terus menebar kebaikan lewat blog...

    BalasHapus
  17. Kakaaak,, noga gak bosen aku hinggapi,, (apa sih :D) ,, selalu keren tulisannya.. keliatan prepare banget nulisnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kan katanya, maju tanpa persiapan seakan menyarahkan diri untuk turun dengan kehinaan. Setuju gak?

      Hapus
  18. Saya suka sekali blog nya kak, aku baru mulai belajar ngeblog juga kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih. Mari Kak, bareng-bareng upgrade skill bloggingnya!

      Hapus
  19. Saslam kak Ulfa, aku senang bisa ketemu bloknya kk, dengan 3 alasan kenapa harus bloging cukup menginspirasi. Sukses terus ya kak ulfa.

    BalasHapus

Posting Komentar