Inilah 3 Alasan Terbesarku Ngeblog, Kalau Kamu?

Posting Komentar

Alasan terbesarku ngeblog

Ngeblog lagi, lagi-lagi ngeblog! Tak mau hanya jadi rutinitas, kutulis 3 alasan terbesarku ngeblog. Nah terkait alasan ini, seringkali intinya sama tapi punya latar cerita yang berbeda.

Btw, dengan sadar, kukerucutkan alasan blogging versiku. Sebab, tak mau panjang lebar bercuit di topik ini, tapi pendek kata bercinta dengan konten selanjutnya hehe.

Oh ya, kamu sendiri bagaimana? Kali ke berapa menuangkan tujuan ngeblog? Aku kali ke.... kujawab di akhir yaa, fis!

3 Alasan Terbesarku Ngeblog

Hallo kamu, ya kamu yang sedang bercengkerama via layar kaca ini. Terima kasih atas senyummu yang terus dibagi penuh kasih.

Kau tahu? Siapapun yang mendapat itu berbungalah hatinya, hatimu pun.

Kali ini izinkan kushare why menulis blog versiku, ya. Hanya 3 kok. Sengaja dipersingkat biar tak mentok hehe.

Kalau sebelumnya aku suka searching dulu contoh alasan ngeblog versi orang. Kini yang kucari blog dan manajemen waktu aku yang dulu.

Betul sekali, sama seperti baiknya membandingkan kita dengan kita yang kemarin, bukan kita dengan apa yang ada di diri lain. Sungguh, itu perkara paling naif sedunia!

Tanpa berlama-lama berikut 3 hal yang kumaksud.

tujuan ngeblog kamu apa

1. Berkesempatan Mandiri Angka

Masuk kepala dua, tantangku eksekusi ide demi demi ide di kepala. Namun, sebelum ke sana ternyata angka bagusnya digenggam sendiri.

Ya, pegangan sendiri membuat kita berdaulat atas pilihan pos pendistribusiannya. Untuk usaha ini, kukembali berbenah pada apa yang kupunya dulu. Sumber daya yang kupunya.

Pikirku, mengapa tak serius saja membangun blog disuduthari? Pengembalian modal perpanjangan domain, jadikan sama pentingnya saat tulisan di blog akan sirna.


Hehe, aku sepanjang hidup sering menomorduakan bahkan menjadikan angka di nomor-nomor akhir. Akan tetapi, baru kusadari akhir-akhir ini aku banyak tersandung masalah oleh sebab keringnya asupan angka.

Hoalah, kalau begini jadinya, realistislah aku. Tanpa mengenyampingkan idealitas dalam membuat karya tulis dan karya lainnya di media.

Sungguh, teknologi dan apa yang dibuatnya apalagi AI sudah semakin menjadi, buatku tak ingin tertinggal di pojong ruang tanpa kontribusi. Utamanya untuk diri sendiri, umumnya untuk seisi duniaku dan dunia kita.

Kalau kata Deddy Corbuzier sih, intinya : "Hey, Gen Z, sebelum bicara impect dan impect yang demikian besar, tunjukan kamu berguna untuk dirimu, itu dulu."

2. Bersahabat dengan riuh rasa

Keresahan bisa jadi nilai seni, bisa juga berakhir di tong sampah. Aku pribadi memilih yang kedua dong, kurasa kamu pun begitu.

Mmm, konten yang otomatis tertuang ialah konten yang berakar dari riuh rasa di duniaku. Hal yang sering bersinggungan secara emosional maupun imajiner.

Dahulu, rasa-rasa ini begitu menggebu dan merah sekali warnanya. Namun, kali ini insya allah semakin putih.


Sebab, kuupayakan inputku banyak dari intisari perkataan, perbuatan, dan segala sesuatu yang datang dari Role Model utama dan pilihan.

Kalau dulu, cukup serampangan. Hingga kegelisahan mereda sesaat, kemudian bisa tersulut begitu hebat.

Menulis di blog atau menjadi bloger menjadikan aku semakin melihat diriku dengan cara berbeda. "Kau tengah melakukan sesuatu, aku suka itu!"

Mostly, postingan blog disuduthari memang berbau perasaan, tapi di sana juga ada konklusi pemikiran dan bergumpal-gumpal pengalaman. Akan begitu relate dengan yang sedang di fase yang sama.

Dewasa muda? Menjadi ibu? Istri? Anak? Hamba Allah? Berumah tangga? Dan lainnya.

3. Berdedikasi Pada Diri dan Semesta

Bukti s e r i u s membangun sesuatu terpantau jelas di sini. Ngeblog jadi acuan pertama apa aku masih on the track atau tidak.

Oh ya, tentu ini langkah awal dari segala upaya menyebar kebaikan di dunia. Tapi juga jadi langkah dasar untuk kepercayaan diri tumbuh mekar.

Lewat cara apa berdedikasi pada diri dan semesta? Lewat ekspresi dalam kata dan karya tulis di media (blog/website).

Ekspresi dalam kata

Berekspresi lewat kata ialah satu aktivitas otomatis yang kupergoki sejauh ini. Sedari dini aku berteman dengan alat tulis.

Kejadian yang mengiris hati hadir saat setelah lahiran. Entah salah dalam menggendong atau bagaimana, pergelangan tanganku - telapak tanganku begitu sakit digerakkan bebas.

Menulis itu menyakitkan kala itu. Aku seperti melihat momen Gem Jandi kehilangan kemampuan berenangnya sebab tangannya yang cedera dalam drama korea legend, Boy Before Flowers.


Sungguh, semakin kutahu nilai menulis dan tulisan bagiku dari ini.

Karya Tulis di Media (Blog/Website)

Media satu hal yang punya cahaya tersendiri. Setidaknya untukku.

Apa yang tersaji di sana tak jarang menginspirasi untuk kembali ke dunia nyata dengan segenap isi. Menjadi utuh adalah hal pasti.

Menjadi korban distraksi media tak lantas menyurutkan ketertarikanku padanya. Sebab, apapun punya sisi positif dan negatif.

Dan pabila negatif terlanjur ada, biar Si Positif ikut juga. Dengan menyajikan karya tulis di etalase blog kurasa ini upaya yang worth it untuk dijalankan.

Menurutmu bagaimana? Menyenangkan saat jadi bagian dari sesuatu yang besar, lebih menyenangkan lagi membesarkan sesuatu yang kita masih kenali sedari dulu.

D i r i.

contoh alasan ngeblog

Okay, kali ke tujuh di titik start, itulah 3 alasan terbesarku ngeblog. "Angka -- rasa berbalut semesta."

Kalau kamu? Sungguh, apapun list yang kamu punya, yang paling penting ialah setulus jiwa raga mewujudkannya dengan niat Lillah awal dan akhirnya.

The last, alasan terbesar ngeblog akan tetap ada di tulisan atau di dunia nyata, berada di pundakmu. Tanggungjawabmu.

Salam~


ultraulfa
Mencomblangi kamu berjumpa dengan diri idealmu~

Related Posts

Posting Komentar