disuduthari header

Puisi Sedih: Pecah

2 komentar
Pecah
(Oleh: Maria Ulfah)

 Kaca yang pecah,
serpihannya berserakan dimana-mana.
Menusuk kulit.
Mengalirlah darah dari sela-selanya.

Kaca telah pecah.
Indah mempesona,
 kini hancur tak berupa.
Tiada harga, tiada rasa.

Tak elok!
Menyeramkan!
Banyak pikiran melayang,
hingga opsi dibuanglah yang seringkali menang.

Tak bisa dilawan,
serpihan ini memang sudah tak layak dipajang.
Namun,
benarkah tong sampah satu-satunya tempat pulang ?!


R. Maria Ulfah
Perempuan INFJ yang lekat dengan literasi, pengembangan diri, & hati. Tengok saja #diksidisuduthari on Instagram! :D

Related Posts

2 komentar

  1. Teruntuk Kaca yang rupanya telah remuk
    Maafkan daku tak sempat serius menatapmu
    Atau lantas berucap kasih sebelum pamitmu
    Padahal ku lihat cantinya parasku ketika ku melihat pantulanku

    BalasHapus

Posting Komentar